oleh Ignatius Sapto Condro A.B.
Manusia sering dilanda kecemasan atau kekuatiran. Mahasiswa kuatir dengan hasil ujian. Ada yang kuatir, takut kekurangan uang. Ada yang kuatir karena belum menemukan pasangan hidup. Manusia memiliki banyak keinginan dan ketika keinginannya tidak tercapai atau ketika dia melihat banyak tantangan, ancaman, dan gangguan, dia merasa kuatir.
Yesus berkata bahwa kita tidak perlu kuatir.
(Matius 6:25-34 atau Lukas 12:22-31)
Di antara kekuatiran manusia, selalu ada harapan. Kita harus tetap rendah hati dan selalu terbuka untuk setiap rahmat yang Tuhan berikan. Kalau kita mempersembahkan segenap kecemasan dan keputusasaan kita kepada Tuhan, di sanalah kita dapat melihat harapan.
Paulus menulis bahwa kita harus berpegang teguh dalam pengharapan.
(Ibrani 6:9-20)
Dalam kehidupan sehari-hari, harapan dan kecemasan selalu bagai dua sisi koin. Tuhan memberikan keduanya supaya manusia belajar sesuatu. Oleh karena itu, beberapa bacaan ini dapat direnungkan.
Bacaan di rumah
Matius 14:22-23 atau Yohanes 6:16-21.
Sunday, October 25, 2009
H2C: Harap-harap Cemas
Labels:
cemas,
dialektika,
harap,
harapan,
hope,
kecemasan,
keinginan,
kekuatiran,
keputusasaan,
kuatir,
putus asa
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment