Sunday, October 25, 2009

Manajemen Waktu

oleh Ignatius S. Condro A.B.


Setiap orang diberi anugerah Tuhan berupa waktu. Lalu manusia mengolah waktu tersebut menjadi 24 jam sehari, 7 hari seminggu, kira-kira 30 hari sebulan, dan 365 hari setahun. Pada setiap waktu, manusia memberi makna. Ada keinginan manusia mencapai sesuatu yang dianggap penting dalam hidupnya.
  • Lulus kuliah
  • Jadwal ujian
  • Belajar
  • Tenggat waktu pekerjaan
  • Janji dengan teman
  • Jalan-jalan
  • Urusan jodoh
  • Kegiatan organisasi
  • Menambah "hot skill"
  • Berdoa
  • dll

Manusia memiliki tujuan, keinginan, dll yang memberikan makna bagi hidupnya. Untuk mencapainya butuh proses yang terdiri dari banyak tahapan. Setiap tahap tentu saja butuh waktu. Karena manusia memiliki keinginan sangat banyak, dia mulai sulit membagi waktunya. Semakin banyak peranan manusia, semakin banyak keinginannya dalam setiap perannya, yang tentu saja semakin banyak waktu yang diberikannya. Akhirnya dia merasa selalu kekurangan waktu. Inilah pentingnya manusia memiliki Manajemen Waktu.

Manusia sering merasa khawatir bahwa waktu tidak pernah cukup untuknya. Dada sesak, kepala nyut-nyutan, dll. Takut kehabisan waktu atau buang-buang waktu. Padahal semuanya hanya masalah mengatur hal-hal berdasarkan penting-tidaknya dan mendesak-tidaknya.

***

Penting vs. tidak penting
Mendesak vs tidak mendesak

Important vs Unimportant
Urgent vs not urgent

Wichtig vs unwichtig
Dringend vs nichtdringend

***

Firman Tuhan menekankan bahwa manusia tidak perlu takut atau khawatir (Lukas 12:25-36). Supaya waktu dapat digunakan secara optimal, kita bisa merenungkan Pengkhotbah 3:1-5. Menggunakan waktu secara bijaksana dapat menghindarkan kita dari hal-hal tak terduga yang bisa membuang waktu kita, seperti
  • jatus sakit
  • tugas mendadak
  • dll

Kita harus waspada terhadap masa depan. Kita bisa merenungkan Matius 25:1-13.

***

No comments:

Post a Comment