Saturday, November 28, 2009

Iman dan Janji Allah

Pendalaman Alkitab Perki Bremen


Pada suatu ketika sekelompok orang bertanya kepada Yesus bagaimana mereka dapat mengerjakan pekerjaan Allah. Yesus menjawab "inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Allah!" (Yohanes 6:29). Allah menghendaki kepercayaan dan iman dari setiap orang karena "Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6). Tetapi seringkali dalam masyarakat modern, iman tidak lebih daripada pikiran yang muluk-muluk; "Saya harap segala sesuatu akan berjalan dengan lancar. Saya "beriman" bahwa hal itu akan terjadi." Konsep iman menurut pandangan Alkitab jauh melampaui pemikiran dangkal seperti itu dan iman merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk berjalan dengan Kristus.


A. HIDUP OLEH IMAN

Iman bukan perasaan atau kesan. Iman bukan juga suatu kebenaran yang kita yakini sendiri atau semacam indoktrinasi diri. Iman berarti percaya dan menerima begitu saja apa yang telah dijanjikan Allah dalam Alkitab. Seperti sikap percaya dan menerima yang dimiliki seorang anak, iman ialah tetap percaya meskipun tidak tahu apa yang mungkin terjadi. Iman hanya mengandalkan janji dan pembuat janji. (Mendoakan janji Allah, Tom Yeakly)

1. Bagaimana definisi iman menurut Ibrani 11:1?

2. Apakah yang dimungkinkan oleh iman kepada Allah?
  • Matius 21:22
  • Efesus 3:12
  • 1 Yohanes 5:4,5
  • Efesus 6:16

3. Hal-hal penting apakah yang kita pelajari dalam kehidupan iman Abraham?
  • Roma 4:20,21
  • Ibrani 11:8-12
Menurut kira sendiri apa artinya beriman?
Kapan waktunya mulai beriman?

4. Dari Matius 7:7-11, Yesus menyuruh kita untuk meminta, mencari, dan mengetok bila kita bisa menerima ini sebagai kegiatan terus menerus dan bukan hanya satu kali saja. Tetapi kita sering cepat putus asa dan menentukan sendiri batas akhir jawaban Allah atas doa kita. Apa yang kita pelajari dari ayat-ayat ini mengenai kesabaran dan iman?
  • Yesaya 40:31
  • Yakobus 1:3-4


B. IMAN KEPADA JANJI ALLAH

Janji adalah suatu yang dapat dipercayai, sesuatu yang dapat dipegang dengan penuh keyakinan. Seperti janji-janji seorang ayah kepada anak-anaknya, di dalam Alkitab terdapat janji Allah bagi anak-anak rohaniNya. Ada janji yang bersifat umum yang diberikan untuk banyak orang dan sepanjang waktu, ada janji khusus kepada seseorang sesuai dengan situasi unik pada waktu tertentu.

5. Bagaimana sifat yang dimiliki Allah?
  • Bilangan 23:19
  • Ayub 42:2

6. Allah telah memberikan janji-janji di dalam FirmanNya? Apa yang dijanjikanNya
  • Filipi 4:19
  • Yeremia 33:3
  • Roma 8:32

7. Pelajari kehidupan tokoh-tokoh di bawah ini, bagaimana mereka mengklaim dan meyakini janji Allah dalam pergumulan hidupnya?
  • Nehemia (Nehemia 1:1-11)
  • Daud (2 Samuel 7)
  • Musa (Keluaran 32:11-15)
  • Abraham (Ibrani 11:8-17)
  • Sadrakh, Mesakh, Abednego (Daniel 3:16-26)

8. Hal-hal apakah yang menyebabkan kita tidak mendapatkan apa yang kita imani?
  • Tidak percaya (Markus 6:1-6)
  • Tidak taat (Yohanes 14:21)
  • Kurang sabar (Efesus 6:18)
  • Salah memegang janji (Yakobus 4:3)


C. PENERAPAN

Bagaimana cara memegang janji-janji Allah?
  1. Serahkanlah kehidupan kepada Dia.
  2. Berdoa dan meminta pimpinan-Nya.
  3. Carilah janji-janji itu. Tafsirkan dengan benar, kenali latar-belakangnya, renungkan dan doakan.
  4. Peganglah janji itu bila kita merasa damai sejahtera dan berdoalah bahwa kita mempercayai janji itu.
  5. Selama berdoa, ujilah apakah janji itu bertahan setelah melalui bimbingan Ilahi. Mintalah teman rohani untuk menolong kita melihat sisi pro-kontra secara objektif ditinjau dari sudut pandang orang kristen yang dewasa.
  6. Selama kita menunggu jawaban, berdoalah dengan iman dan kesabaran.
  7. Evaluasi. Jika kita sudah mengerjakan langkah-langkah di atas tetapi jika doa tidak menjadi kenyataan, koreksilah apakah kita sedang tidak taat, kurang percaya, kurang sabar atau salah memegang janji Allah.


***

dipercantik oleh Ignatius Sapto Condro A.B.

No comments:

Post a Comment