Renungan: Amsal 10:6-21
"Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:37)
Tuhan Yesus sendiri menyatakan, dengan tegas, pentingnya atau peran kata-kata.
Kata-kata dapat membangun atau menghancurkan.
Kata-kata dapat membuat kita sehat dan kuat atau membuat kita sakit dan lemah.
Contoh Ayub 19:2.
Kekuatan Hidup
Lidah kita menguasai kehidupan kita. Kita ingin dapat hidup melayani... juga dengan lidah kita.
Kita ingin kata-kata kehidupan yang memenuhi hati dan hidup kita.
"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya" (Amsal 18:21)
Sumber Hidup
"Mulut orang benar adalah sumber kehidupan, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman." (Amsal 10:11)
Satu contoh adalah keluarga kita. Kita membesarkan dan mendidik anak-anak kita dengan memberi teladan melalui perkataan dan perbuatan kita.
Semoga dengan menjadi contoh yang baik dalam perbuatan dan perkataan, di masa depan bumi ini akan dipenuhi orang-orang dewasa yang terbentuk dengan didikan kita itu.
Anak-anak akan terbentuk sesuai dengan contoh yang kita berikan. Perhatikan hampir semua anak-anak yang bertumbuh di lingkungan yang keras dan dikelilingi oleh orang-orang yang berkata kasar akan menjadi orang dewasa yang seperti itu juga.
Dan itu akan memengaruhi kehidupan di bumi ini.
"Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang." (Amsal 16:24)
Kata-kata berkat atau kata-kata kutukan, makian.
Kata-kata menyembuhkan atau kata-kata menyakitkan.
Kata-kata yang kita dengar pada waktu pagi hari akan mempengaruhi kita sepanjang hari.
Demikian juga kata-kata yang kita ucapkan pada seseorang, pada anak kita, atau pada pasangan kita, akan memengaruhi mereka sepanjang hari yang mereka jalani.
Di sini kita diingatkan juga untuk bersaat teduh, mengawali hari dengan mendengar apa yang Tuhan katakan pada hari itu.
Sebagai atmosfir...
"Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tak berakal budi." (Amsal 10:13)
"Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik." (Amsal 24:3-4)
Kata-kata yang kita ucapkan hendaknya penuh hikmat sehingga setiap orang yang mendengar perkataan kita bisa terhibur, tidak tersakiti hatinya. Kata-kata kita membuat suasana terasa menyenangkan.
Dan persekutuan kita, Perki Bremen ini, makin bertumbuh dengan adanya kita karena perkataan yang kita keluarkan.
Menjaga kata-kata
"Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." (Amsal 21:23)
Jika kesukaran datang, seringkali kita secara langsung atau tidak langsung menyalahkan Tuhan. Dan berpikir segala hal yang negatif tentang kesukaran yang sedang melanda kita tersebut.
Padahal, seringkali juga kesukaran diakibatkan karena kita sendiri.
Dalam situasi seperti itu kita kadang-kadang sulit menjaga mulut dan lidah kita agar tidak berbuat dosa.
Misalnya dengan menggerutu, khawatir, mengeluh, menjadi marah. Yang justru membuat iblis senang dan menang atas kita dalam situasi sulit tersebut.
Tetapi jika firman-Nya tinggal di dalam hati kita maka kita dapat mengatasinya (walaupun terkadang sangat sulit). Kita dapat berserah dan mengandalkan Dia. Dan kita keluar sebagai pemenang, melewati kesukaran tersebut bersama Tuhan.
Kata-kata yang menyembuhkan
"Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan." (Amsal 12:18)
Kata-kata yang baik, yang positif, yang kita ucapkan berdampak baik, positif bagi jiwa dan juga tubuh kita.
***
diedit sedikit oleh Sapto Condro
supaya sedikit sesuai EYD
:-)
No comments:
Post a Comment