Sunday, November 1, 2009

Ketika Api Padam

"Tanpa gosip, dunia runtuh" adalah moto hidup Ignatius S. Condro A.B.

Tulisan berikut dibawakan dalam Pendalaman Alkitab Perki Bremen oleh Felix Pasila.
Tulisan diambil dari www.sabda.org, 25 Maret 2006.

***

KETIKA API PADAM
Gosip, digosok makin siiiipppp

Bacaan: Amsal 26:17-28

Jika api telah habis membakar sesuatu maka ia akan padam. Demikian juga apabila gosip sampai ke telinga seseorang yang tidak akan meneruskannya maka berakhirlah gosip itu.

Gosip, seperti halnya dosa-dosa yang lain, bagaikan "sedap-sedapan perkataan" (Amsal 26:22). Kita senang mendengar dan menceritakannya kepada orang lain karena "rasanya" mengasyikkan. Gosip berakar pada keinginan kita untuk menyenangkan diri sendiri. Saat kita menjelek-jelekkan orang lain, kita menganggap seolah-olah diri kita lebih baik.

Karena itulah, penyebaran gosip sangat sulit dihentikan. Diperlukan doa dan anugerah Allah agar kita dapat menolak menceritakan atau bahkan mendengar gosip -- bahkan terhadap gosip tersamar dalam keprihatinan pribadi atau permintaan untuk mendoakan teman yang berbuat dosa dan bermasalah.

Kita perlu memohon hikmat dari Allah agar kita dapat mengetahui kapan harus berbicara, apa yang dibicarakan, dan kapan kita perlu menutup mulut. Karena "di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi" (Amsal 10:19).

Kerap kali, lebih bijaksana apabila kita tetap diam atau tidak banyak mengucapkan kata-kata. Namun apabila kita harus berbicara, marilah kita membicarakan hal-hal yang membangkitkan semangat dan mendorong orang lain untuk lebih dekat dengan Allah, dan bukan hal-hal yang akan melemahkan dan melukai mereka. "Lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan" (Amsal 12:18) --DHR

Menurut Anda, bagaimana kita dapat menghentikan gosip?


Penerapan Anda:



***

diberi sedikit komentar di atas oleh iscab.

No comments:

Post a Comment